Pertanyaan “Jebakan”, Jawaban Tegas Panglima TNI Disambut Tepuk Tangan
Menjelang Aksi Simpatik 55 yang akan digelar Jum’at (5/5/2017) siang, Rosi Kompas TV mengangkat tema “Membidik Jokowi Lewat Ahok.” Dalam rangka mengkonfirmasi tudingan Allan Nairn yang menyebut adanya koalisi antara TNI dan elemen umat Islam untuk menjatuhkan Presiden Jokowi, Rosi mengundang Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Di antara sekian pertanyaan Rosi, disinyalir ada pertanyaan “jebakan” yang jika salah dijawab oleh Jenderal Gatot, bisa dicurigai apa yang ditulis Allan Nairn benar adanya.
“Bapak Gatot, sekali lagi Pak, kalau saya boleh mendetailkan, tulisan itu. Saya tahu bapak merasa bahwa tulisan itu, ‘ini tidak perlu ditanggapi.’ Kalau tadi saya ambil esensi Bapak mengatakan jangan mentang-mentang ini wartawan bule, lalu dianggap kebenaran. Hanya, dalam tulisan tersebut disebut bahwa Bapak sebagai main factor. ‘Gerakan melawan Presiden Jokowi diorkestrasi dari belakang layar oleh beberapa Jenderal aktif dan pensiunan. Jurnalis ini mengaku mendapat kesaksian dari hasil wawancara mereka dari para pejabat institusi termasuk perwira aktif. Apa Bapak tidak membuka peluang, bahwa informasi ini justru didapat dari lingkaran terdekat Bapak?” tanya Rosi.
“Saya tidak membahas ini karena kaau kita lihat, masyarakat di Jakarta khususnya, bisa mengetahui kok apa yang terjadi enam bulan terakhir. Bisa mengetahui persis apa yang terjadi enam bulan terakhir. Mulai 411 dan seterusnya. Itu yang pertama.”
“Kemudian yang kedua, kalau toh dikatakan saya akan makar, sejak Reformasi 1998 sampai dengan saat ini, syukur alhamdulillah Ros, bahwa institusi TNI tidak pernah tidak netral. Selalu netral. Dan tidak pernah ikut politik praktis. Saya tidak berani main-main. Kalau institusi TNI main-main, tidak mungkin saat ini institusi TNI adalah institusi yang terpercaya oleh nasyarakat Indonesia,” jawab Jenderal Gatot disambut tepuk tangan meriah. [sumber:Tarbiyah.net]
Tidak ada komentar:
Terima kasih telah memberi masukan dengan sopan.