Mengapa Menganggap Kecil Isu TNI Kudeta Jokowi? Ini Jawaban Cerdas Jenderal Gatot
Rosi malam ini (Kamis, 4 Mei 2017) menarik perhatian. Pasalnya, menjelang Aksi Simpatik 55, program di Kompas TV ini mengambil tajuk “Membidik Jokowi Lewat Ahok.”
Rosi mengawali acaranya dengan menayangkan tulisan Allan Nairn yang menyebut telah terjadi koalisi antara TNI dan elemen umat Islam untuk menjatuhkan Presiden Jokowi. Nama Jenderal TNI Gatot Nurmantyo disebut dalam tulisan sepanjang 4.400 kata itu.
Dalam rangka konfirmasi, Rosi mengundang Jenderal Gatot di acara tersebut.
“Pak Panglima, Bapak sudah mengatakan bahwa tulisan wartawan senior Amerika Allan Nairn ini sebagai ‘kecil, nggak usah dipikirin’. Tapi ini kan meluas di media digital. Bagaimana Bapak bisa menganggap ini kecil padahal saat ini digital itu bisa mempengaruhi banyak opini publik. Mengapa Anda menganggap ini kecil padahal orang bisa percaya bahwa ini benar,” tanya Rosi.
“Orang bisa percaya bahwa ini benar itu kalau zaman dulu kita baru-baru merdeka. Mungkin saya pas baru lahir tahun 1960-an. Karena dulu kalau yang namanya kita bekas dijajah jadi melihat orang bule itu, kalau orang kampung saya bilang, ndoro Londo. Atau Tuan Londo, atau Tuan Belanda. Semua bule dianggap seperti itu. Jadi semua yang dibicarakan oleh bule-bule itu dianggap benar semuanya,” jawab Jenderal Gatot.
“Tapi mungkin kelompok-kelompoknya Allan tersebut lupa, bahwa sekarang kita sudah sangat maju. Banyak perusahaan milik orang-orang Indonesia mempekerjakan bule-bule di sini. Jadi kalau saya nanggapi hal seperti itu, saya seperti hidup pada zaman saat baru merdeka, kan. Terlalu naif sekali.”
“Jadi ya saya katakan, kalau Rosi berkelahi sama orang gila, menang orang gila. Orang bilang, orang gila Lu lawan, Lu gila juga kan. Apalagi kalah, gitu kan. Jadi kelompok-kelompoknya Nairn itu, yang megendalikan Nairn maksud saya, bisa jadi juga namanya proxy kan. Bisa jadi orang Indonesia, bisa jadi pejabat atau mantan pejabat, atau bapak dengan anaknya bersekongkol dan sebagainya kan. Membuat seperti itu. Terus kalau saya tanggapi, berarti saya juga bodoh kan?. Lupakan saja itu,” lanjut Jenderal Gatot.
Tidak ada komentar:
Terima kasih telah memberi masukan dengan sopan.