Mantan Ketua KPK Busro Muqodas Meresmikan Monumen PKU Sruweng
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busro Muqodas, melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung Monumen Nyai Walidah RS PKU Muhammadiyah Sruweng, akhir pekan lalu. Acara peletakan batu pertama itu dilakukan dalam rangkaian kegiatan tasyakuran diraihnya akreditasi paripurna yang diraih oleh RS PKU Muhammadiyah Sruweng.
Direktur RS PKU Muhammadiyah Sruweng, dr Hasan Bayuni, menjelaskan gedung baru yang akan dibangun itu terdiri dari empat lantai. Meliputi lantai 1 untuk poliklinik terpadu, yang meliputi 11 poliklinik spesialis, poliklinik ibu dan anak yang terdiri dari 2 poli kebidanan dan kandungan, 2 poli anak sakit, 1 poli anak sehat, serta satu pojok laktasi.
Lantai 2 meliputi 4 bed VK reguler dan 2 bed VK VIP, serta 1 bed VK Isolasi. Ruang Creambath, Ruang senam ibu hamil, ruang peresti anak sehat dan sakit, baby spa. Lantai 3 terdapat 2 ruang kelas 3, 8 ruang kelas 2, ruang diskusi, ruang tindakan, ruang isolasi, 5 ruang kelas 1, 2 VIP, 2 VVIP, dan Play Ground. Sedangkan lantai 4 terdapat 9 bed ICU reguler, 1 bed ICU VIP, 6 bed NICU, 5 ruang IBS, dan 1 ruang CSSD.
Dia menceritakan, RS PKU Muhammadiyah Sruweng sendiri lahir pada tanggal 5 Mei 1985. Berawal dari semangat beramal warga Muhammadiyah Sruweng, sserta perjuangan Ibu-Ibu Aisyiyah Sruweng. Hal inilah yang menjadikan filosofi mengapa gedung empat lantai ini dinamakan Monumen Nyai Wakidah. "Semata-mata untuk mengingat dan mengenang semangat beliau dan juga para Ibu-ibu Aisyiyah yang memprakarsai lahirnya RS PKU Muhammadiyah Sruweng," ungkap Bayuni.
Terkait dengan diraihnya akreditasi paripurna RS PKU Muhammadiyah Sruweng, Hasan Bayuni, menyampaikan hal itu adalah hasil jerih payah dan kekompakan seluruh elemen yang ada di rumah sakit tersebut.
"Ini menunjukkan bukti bahwa masyarakat Kebumen semakin percaya bahwa RS PKU Muhammadiyah Sruweng adalah Rumah Sakit yang Islami dalam pelayanan. Serta unggul dalam kesigapan penanganan terhadap pasien,” ujarnya.
Hadir pada acara tersebut, pengurus PP Muhammadiyah Busro Muqoddas, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kebumen Abduh Hisyam, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tenggar Wardana. Serta Muspika Kecamatan Sruweng.
Pada tausiyahnya, Busyro Muqoddash, mengutip mengutip Alquran surat As-Syams ayat 8-9 dan QS An-Nahl ayat 32. Dia mengatakan bahwa inti dari persyarikatan besar yang sudah 108 tahun bertahan tanpa terpecah adalah sebuah nilai Ikhlas. Nilai tersebut selalu ditanamkan kepada kader-kader Muhammadiyah dari tingkat IPM hingga ke Muhammadiyah–Aisyiyah.
"Karenanya Kader Muhammadiyah selalu berbeda dalam mengukur keduniaan tidak silau dan ‘gumunan’. Hanya dengan ikhlas karena Allah kita sebagai pengikut Muhammad yang bersyarikat di Muhammadiyah akan selamat hidup di dunia dan di akhirat," tegas mantan Ketua KPK ini.
Acara ditutup dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung Monumen Nyai Walidah oleh Busyro Muqoddash.
Tidak ada komentar:
Terima kasih telah memberi masukan dengan sopan.